Sabtu, 13 Agustus 2016

COMEBACK!!!! XD

 Bismillaah
Halo reader-ku sayang reader-ku malang [sok sokan punya di readzone padahal gak punya reader :'v] :") 
Blogger udik ini sudah kembali setelah meninggalkan kalian begitu saja bertahun tahun tanpa kabar.

Maaf sekali yaa, these past  years was rather tough.
Ah sudah tiga tahun (lebih ~°~) aku tidak mengacuhkan blog ini. Sayangnya aku yakin gak ada yang kangen sama blogger yang satu ini. Wkkk gapapalah. By the way, aku kembali dengan banyak cerita tentang tiga tahun yang luar biasa.

Serius luar biasaa. aku yang biasa biasa aja ini mencicipi asam manis kehidupan siswa selama tiga kali lima puluh dua minggu ini. How? Mungkin lengkapnya bakal kuceritakan di posting selanjutnya. Sekarang aku lagi pengen making up some excuses for my MIA (Missing In Action) these past few years. Ringkasnya begini :


Aku meninggalkan kalian *uhuk* tiga tahun lalu, tepatnya dari terakhir aku mem-posting  di blog ini, sekitar bulan Juni 2013 -fyi pas aku nulis post ini bulannya Juni 2016- dan dalam tiga tahun inilah aku beralih ke media sosial  yang praktis dan mudah diakses lewat ponsel pintar masa kini. Dalam kurun waktu itu aku merasa blogger sedikit tidak praktis dan cukup menyita waktu (padahal aslinya males aja posting dan something happen with my blog hehe). Sebenarnya Juni 2013 itu bulan terakhir aku ber-predikat kelas delapan. Bulan terakhir aku nyantai dan menikmati masa SMP yang bisa haha hihi - padahal kelas sembilan aku tambah haha hihi sih wkkk- Ya, setelah bulan itu aku menginjakan kaki sebagai kelas sembilan SMP, kelas dimana (seharusnya) aku mulai fokus belajar buat Ujian Nasional SMP. Jadi itu excuse ku yang pertama. Aku harus belajar dan berusaha masuk ke SMA idaman *kyaa*. Walaupun pada akhirnya  hanya sedikit waktu yang aku gunakan buat belajar dan akhirnya, aku sedikit merasakan yang namanya penyesalan gitu :") (further story in the next post 'kay).

oke jadi setahun aku meninggalkan kalian untuk menjalani hidup sebagai anak kelas sembilan. Laluu bagaimana tahun berikutnya? 

Erat kaitannya dengan tahun sebelumnya, aku merasakan betapa kadang fate was playing around me. Aku merasakan senang sedih, pengen marah marah, nangis gaje, banyak hal. .Eits tapi ini bukan berarti aku menyalahkan takdir Allaah ya  😃 KARENA SUNGGUH TAKDIR ALLAAH ITU LUAR BIASA INDAH. Buatku rencana Allaah memang gak terduga, dan surprise! Aku menjadi aku yang saat ini karena takdir itu :))


Mau tau gimana? Tunggu postingku selanjutnya okaaay. 😍😍  Big thanks to Allaah SWT, aku hanya hamba-Nya yang masih sangat hina dan penuh dosa. See ya!

Selasa, 11 Desember 2012

Artikel : Ramadhan Bukan Hanya RaMadhang





Ramadhan memang sudah lewat, tapi, pelajaran yang dapat diambil dari Ramadhan masih banyakkkk.. yuk mari baca artikel ini. Nambah wawasan, nambah pengetahuan :) 






Puasa merupakan ibadah yang sangat dicintai Allah ta'ala. Allah ta’ala akan melipatgandakan pahalanya bukan sekedar 10 atau 700 kali lipat namun akan dibalas sesuai dengan keinginan-Nya. Padahal kita tahu bahwa Allah ta’ala Maha Pemurah, maka Dia tentu akan membalas pahala orang yang berpuasa dengan berlipat ganda.


Hikmah dari semua ini adalah bahwa orang yang berpuasa telah meninggalkan keinginan hawa nafsu dan makannya karena Allah Ta'ala. Tidak nampak dalam dzahirnya dia sedang melakukan suatu amalan ibadah, padahal sesungguhnya dia sedang menjalankan ibadah yang sangat dicintai Allah ta’ala dengan menahan lapar dan dahaga. Sementara di sekitarnya ada makanan dan minuman.


Di samping itu dia juga menjaga hawa nafsunya dari hal-hal yang bisa membatalkan puasa. Semua itu dilakukan karena mengharapkan keridhaan Allah Ta’ala dengan meyakini bahwa Allah Ta’ala mengetahui segala gerak-geriknya.



Di antara hikmahnya juga yaitu karena orang yang berpuasa sedang mengumpulkan seluruh jenis kesabaran di dalam amalannya. Yaitu sabar dalam taat kepada Allah Ta'ala, dalam menjauhi larangan, dan di dalam menghadapi ketentuan taqdir-Nya Ta'ala. Allah Ta’ala berfirman:


إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُوْنَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ 


"Sesungguhnya akan dipenuhi bagi orang-orang yang sabar pahala mereka berlipat ganda tanpa perhitungan." (Az-Zumar: 10)




Perlu menjadi catatan penting bahwa puasa bukanlah sekedar menahan diri dari makan, minum dan hal-hal lainnya yang membatalkan puasa. Orang yang berpuasa harus pula menjaga lisan dan anggota badan lainnya dari segala yang diharamkan oleh Allah Ta’ala namun bukan berarti ketika tidak sedang berpuasa boleh melakukan hal-hal yang diharamkan tersebut. Maksudnya adalah bahwa perbuatan maksiat itu lebih berat ancamannya bila dilakukan pada bulan yang mulia ini, dan ketika menjalankan ibadah yang sangat dicintai Allah Ta'ala, bisa jadi seseorang yang berpuasa itu tidak mendapatkan faidah apa-apa dari puasanya kecuali hanya merasakan haus dan lapar. Na’udzubillahi min dzalik.


Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang yang berpuasa agar mendapatkan balasan dan keutamaan-keutamaan yang telah Allah ta’ala janjikan. 


Setiap muslim harus membangun ibadah puasanya di atas iman kepada Allah Ta’ala dalam rangka mengharapkan ridha-Nya, bukan karena ingin dipuji atau sekedar ikut-ikutan keluarganya atau masyarakatnya yang sedang berpuasa.


Menjaga anggota badannya dari hal-hal yang diharamkan Allah , seperti menjaga lisannya dari dusta, ghibah, dan lain-lain. Begitu pula menjaga matanya dari melihat orang lain yang bukan mahramnya baik secara langsung atau tidak langsung seperti melalui gambar-gambar atau film-film dan sebagainya. Juga menjaga telinga, tangan, kaki dan anggota badan lainnya dari bermaksiat kepada Allah Ta'ala.


Maka semestinya orang yang berpuasa tidak mendatangi pasar, supermarket, mal, atau tempat-tempat keramaian lainnya kecuali ada kebutuhan yang mendesak. Karena biasanya tempat-tempat tersebut bisa menyeretnya untuk mendengarkan dan melihat perkara-perkara yang diharamkan Allah Ta'ala. Begitu pula menjauhi televisi karena tidak bisa dipungkiri lagi bahwa efek negatifnya sangat besar baik bagi orang yang berpuasa maupun yang tidak berpuasa.


Bersabar untuk menahan diri dan tidak membalas kejelekan yang ditujukan kepadanya. Apabila seseorang bisa menahan diri dari membalas kejelekan maka tentunya dia akan terjauh dari memulai menghina dan melakukan kejelekan yang lainnya.



Puasa itu ibarat sebuah baju. Bila orang yang memakai baju itu menjaganya dari kotoran atau sesuatu yang merusaknya, tentu baju tersebut akan menutupi auratnya, menjaganya dari terik matahari dan udara yang dingin serta memperindah penampilannya. Demikian pula puasa, orang yang mengamalkannya tidak akan mendapatkan buah serta faidahnya kecuali dengan menjaga diri dari hal-hal yang bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan pahalanya.


Wallahu a’lam bish-shawab. 


(Dikutip dari tulisan Al Ustadz Saifudin Zuhri, Lc. Judul asli Puasa Tidak Sekedar Menahan Makan dan Minum. URL Sumber http://www.asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=300 dengan pengubahan)

-_- ternyata emang gak cocok sama aku -_-"



Assalamu'alaykum... lama nih gak sharing di blog ini. :) hahaha... kali ini saya mau paksa kalian untuk membaca curhatan saya :P (ihh jahatnya)

Yukk mariii, baca...


Berawal dari UAS kemaren -_- ini ituh rasanya sesuatu bangetttt.. aku mencoba mengikuti UJIAN dengan cara orang RAJIN. Tanpa buka facebook, tanpa HP. Jujur, baru kali ini aku ujian tanpa buka facebook. Satu satunya kegiatan refreshing yang saya lakukan beneran cuman makan sama tidur, bayangin deh.. refreshing dengan makan sama tidur. 

Hari pertama ujian ~> biasa biasa saja, saya mengerjakan soal seperti biasa, nggak ada yang aneh, saya melaluinya dengan baik

Hari kedua ujian ~> rasanya mulai bosan, tapi masih dapat kulalui dengan baik

Hari ketiga ujian ~> mulai stress. frustasi belajar, gak konsen belajar, soal terasa susah bangettt.

Hari keempat ujian ~ > mulai bisa kendalikan diri, semangat belajar lagi

Hari kelima ~> dilanda stres lagi, gak bisa konsen, kepala berat.

Hari terakhir ~> mulai NNT (niat nyontek tinggi) -_- blas gak dong sama soalnya




Sabtu kemaren aku udah punya feel. "gimana mau rank 1 kabupaten, ngerjainnya aja kayak gitu".

Eeh.. ternyata kejadian. kemarin Senin, waktu hasil UAS dibagiin, aku shock berat.

Serasa pengen nangisss sejadi-jadinya.

PAdahal aku mencoba belajar dengan cara yang BENAR, tanpa buka facebook, tanpa HP.

Tau gak? Nilaiku malah turun aja pake bangettt.. 

UTS kemarin aku rank 2 pararel, (padahal dengan kebiasaan buka Facebook, refreshing di Google+, e.t.c)

dan UAS sekarang, bayangin... turun 5 peringkat! dari 2 pararel jadi 7 pararel. itupun dengan nilai PKn cuman 7.6!!! Malu banget aku ~anak guru PKn kok nilai PKn cuman segitu....

Ah,,, ternyata gaya belajar yang over serius emang gak cocok buatku. Dari dulu SD aku belum pernah menempuh ujian dengan gaya belajar yang seSERIUS ini, tapi haslnya bisa dikatakan cukup memuaskan. hahaha. ternyata aku emang gak bisa belajar kayak gitu. tetep harus ada refreshingnya. =="




bahkan, tau gak?? dulu itu aku UNSD itu tuh sama sekali gak pernah belajar di rumah! paling pol belajar di rumah itu pas sehari sebelum UN berlangsung. itupun cuman ngerjain soal, beum pernah belajar yang sampek ngapalin ini, itu, mbaca ini itu. dan hebatnya Allah itu baik banget sama aku, nilaiku keluar bagus. dan akhirnya aku bisa berdiri di sini, di SMPN 1 Godean, yang SubhanAllah, keren banget. 




YAh begitulah, tiap orang emang beda beda, ada yang rajin dalam artian sebenarnya ada juga yang walaupun gak rajin, tetep bisa dapat nilai bagus. yah, dan aku termasuk ke dalam golongan orang-orang yang, kalau belajar terlalu serius langsung ngedrop -_-.. Itulah aku, bagaimana denganmu??

Jumat, 31 Agustus 2012

Editorial Ramadhan


Indahnya Ramadhan




Tamu agung itu sudah tiba, bulan Ramadhan namanya. Bisa jadi inilah Ramadhan terakhir kita sebelum menghadap kepada Yang Maha Kuasa. Betapa banyak orang-orang yang pada tahun kemarin masih berpuasa bersama kita, melakukan shalat tarawih dan idul fitri di samping kita, namun ternyata sudah mendahului kita dan sekarang mereka telah berbaring di ‘peristirahatan umum’ ditemani hewan-hewan tanah. Kapankah datang giliran kita? Akan termasuk golongan manakah kita? Hal itu tergantung dengan usaha kita dan taufik dari Allah ta’ala.


Bulan Ramadhan merupakan momentum agung dari ladang-ladang yang sarat dengan keistimewaan, satu masa yang menjadi media kompetisi bagi kita para muslim. Berdo’a kepada Allah dan memohon pada-Nya sejak jauh sebelum Ramadhan tiba agar dapat menjumpai bulan mulia ini dan memudahkan kita untuk beribadah di dalamnya merupakan salah satu perwujudan tawakal kepada Allah.


Adapun perkara yang dibutuhkan sebelum beramal di bulan Ramadhan adalah menunjukkan sikap tawakal kepada Allah dan semata-mata berharap kepada-Nya agar menolong dan meluruskan amalan kita. Salah satu indikasi taufik Allah kepada hamba-Nya adalah pertolongan-Nya kepada hamba-Nya.


Menghadirkan rasa tawakal kepada Allah adalah merupakan suatu hal yang paling penting untuk menyongsong bulan Ramadhan dengan taufik dari Allah. Selanjutnya kita juga harus berdoa kepada Allah agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan kelak dan supaya Allah membantu kita dalam beramal di dalamnya. 


Di saat mengerjakan amalan ibadah, poin yang perlu diperhatikan seorang hamba adalah: ikhlas dan mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dua hal inilah yang merupakan dua syarat diterimanya suatu amalan di sisi Allah. Usai beramal, kita membutuhkan untuk memperbanyak istigfar atas kurang sempurnanya kita dalam beramal, dan juga butuh untuk memperbanyak hamdalah kepada Allah Yang telah memberinya taufik sehingga bisa beramal. 


Ada suatu kesalahan yang harus diwaspadai : sebagian orang terkadang betul-betul ingin bertaubat dan bertekad bulat untuk tidak berbuat maksiat, namun hanya di bulan Ramadhan saja, setelah bulan suci ini berlalu dia kembali berbuat maksiat. Sebagaimana taubatnya para artis yang ramai-ramai berjilbab di bulan Ramadhan, namun setelah itu kembali ‘pamer aurat’ sehabis idul fitri.


Seharusnya, tekad bulat untuk tidak mengulangi perbuatan dosa dan berlepas diri dari maksiat, harus tetap menyala baik di dalam Ramadhan maupun di bulan-bulan sesudahnya.


Sisi lain yang harus mendapatkan porsi perhatian spesial, bagaimana kita berusaha membentengi puasa kita dari faktor-faktor yang mengurangi keutuhan pahalanya. Seperti menggunjing dan berdusta. Dua penyakit ini berkategori bahaya tinggi dan sedikit sekali orang yang selamat dari ancamannya.


Orang yang menahan lisannya dari ghibah dan matanya dari memandang hal-hal yang haram ketika berpuasa Ramadhan tanpa mengiringinya dengan amalan-amalan sunnah, lebih baik daripada orang yang berpuasa plus menghidupkan amalan-amalan sunnah, namun dia tidak berhenti dari dua budaya buruk tadi! Inilah realita mayoritas masyarakat, ketaatan yang bercampur dengan kemaksiatan.





 

Senin, 23 April 2012

Indonesia vs Belanda

Assalamu'alaykum! Hai-hai viewers semua! Ketemu lagi dengan saya!..
Mumpung lagi dapet inspirasi nih, pengen nulis ajah... :) Tapi ini cuma Opini saya loh, jadi mohon maaf jika menyinggung, ataupun salah besar. karena sekali lagi, ini cuma opini saya.

Umm, kalian tau kan di Indonesia itu banyak sekali gedung-gedung peninggalan Belanda yang masih kokoh berdiri. mulai dari Benteng, Stadhuis, dll. Gedung-gedung itu walaupun terlihat amat klasik dan "kuno" tapi saat diterpa gempa dan angin kencang gedung-gedung itu tetap kokoh berdiri. Ada yang tahu kenapa??? memang mungkin akan banyak jawaban seperti tentang bahan dasar bangunannya yang TOP, perawatan nya yang maksimal, dan lain-lain. Lalu bagaimana bisa Belanda "membuang-buang" uang hanya untuk membangun gedung yang kualitasnya terjamin dengan bahan dasar TOP dan perawatan maksimal di Indonesia padahal untuk membayar rempah-rempah dari petani Indonesia saat itu saja mereka membayar dengan harga yang lebih  renda dari harga pasar saat itu? Bukankah tujuan awal Belanda ke Indonesia itu adalah berdagang dan mencari rempah-rempah saja? Untuk apa mereka membangun gedung-gedung seperti itu??



Sekali lagi, ini hanya tanggapan saya. Menurut saya, sudah banyak diketahui kalau kolonial Eropa itu mempunyai semangat kolonialisme dan imperialisme yang tinggi serta semboyan 3G (Gold, Glory, Gospel) yang terus digalakkan saat itu. Berhubung di Indonesia ini sangat kaya akan SDA-nya terutama rempah-rempah yang sangat mereka butuhkan,  mereka pun tertarik untuk membangun kolonialisme dan imperialisme yang kuat di negara kita tercinta ini. Setahap demi setahap mereka lalui, memang banyak penolakkan dan penentangan serta pada akhirnya mereka kalah, tapi mereka mempunyai usaha, ilmu, dan ke"hebatan" yang patut diacungi jempol. Bayangkan Belanda saja sudah 3,5 abad memasang tegak spanduk kolonialisme di negara kita, apalagi jika dijumlah dengan Portugis, Inggris, Spanyol dll, bisa kita bayangkan berapa lama mereka sanggup bertahan dari perlawanan pejuang-pejuang kita??? yak, beratus-ratus tahun. Dan selama beratus-ratus tahun itulah mereka membangun anggapan, "AKU AKAN TINGGAL DI INDONESIA SELAMANYA, DAN JIKA AKU MATI, MASIH BANYAK PENERUSKU YANG AKAN TINGGAL DISINI DEMI KEJAYAAN NEGARAKU", memang terdengar angkuh, tapi itu justru membangun semangat mereka untuk tetap tinggal dan membangun kolonialisme dan imperialisme yang tinggi. Untuk membangun keduanya mereka membangun gedung-gedung yang kokoh, kuat, hebat, dan tak tertandingi, yang sanggup bertahan hingga lebih dari 400 tahun, yang masih sanggup kokoh berdiri. Dan satu hal, karena anggapan itu mereka benar-benar membangun Gedung-gedung secara kokoh, dan merawatnya agar mereka tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk melakukan perbaikan/pembangunan ulang hanya karena terjadi bencana, tentunya itu tanpa PENYELEWENGAN DANA PEMBANGUNAN.



Yah, kita berharap saja Indonesia  bisa mencontoh semangat "AKU AKAN TINGGAL DI INDONESIA SELAMANYA" bukan malah membangun semangat "AKU HANYA AKAN MEMPEROLEH JABATAN MAKSIMAL 2 PERIODE  JADI AKAN KUMANFAATKAN KESEMPATAN INI UNTUK MEMUPUK UANG".

Saya minta maaf jika opini saya kurang berkenan dihati para viewers . Tapi ini hanya pendapat saya. Jadi saya mohon maaf sekali lagi dan saya kembali ucapkan ini hanya opini saya, anak kelas 7 SMP yang belum tahu apa-apa.