Tampilkan postingan dengan label Bahasa Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bahasa Indonesia. Tampilkan semua postingan

Jumat, 31 Agustus 2012

Editorial Ramadhan


Indahnya Ramadhan




Tamu agung itu sudah tiba, bulan Ramadhan namanya. Bisa jadi inilah Ramadhan terakhir kita sebelum menghadap kepada Yang Maha Kuasa. Betapa banyak orang-orang yang pada tahun kemarin masih berpuasa bersama kita, melakukan shalat tarawih dan idul fitri di samping kita, namun ternyata sudah mendahului kita dan sekarang mereka telah berbaring di ‘peristirahatan umum’ ditemani hewan-hewan tanah. Kapankah datang giliran kita? Akan termasuk golongan manakah kita? Hal itu tergantung dengan usaha kita dan taufik dari Allah ta’ala.


Bulan Ramadhan merupakan momentum agung dari ladang-ladang yang sarat dengan keistimewaan, satu masa yang menjadi media kompetisi bagi kita para muslim. Berdo’a kepada Allah dan memohon pada-Nya sejak jauh sebelum Ramadhan tiba agar dapat menjumpai bulan mulia ini dan memudahkan kita untuk beribadah di dalamnya merupakan salah satu perwujudan tawakal kepada Allah.


Adapun perkara yang dibutuhkan sebelum beramal di bulan Ramadhan adalah menunjukkan sikap tawakal kepada Allah dan semata-mata berharap kepada-Nya agar menolong dan meluruskan amalan kita. Salah satu indikasi taufik Allah kepada hamba-Nya adalah pertolongan-Nya kepada hamba-Nya.


Menghadirkan rasa tawakal kepada Allah adalah merupakan suatu hal yang paling penting untuk menyongsong bulan Ramadhan dengan taufik dari Allah. Selanjutnya kita juga harus berdoa kepada Allah agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan kelak dan supaya Allah membantu kita dalam beramal di dalamnya. 


Di saat mengerjakan amalan ibadah, poin yang perlu diperhatikan seorang hamba adalah: ikhlas dan mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dua hal inilah yang merupakan dua syarat diterimanya suatu amalan di sisi Allah. Usai beramal, kita membutuhkan untuk memperbanyak istigfar atas kurang sempurnanya kita dalam beramal, dan juga butuh untuk memperbanyak hamdalah kepada Allah Yang telah memberinya taufik sehingga bisa beramal. 


Ada suatu kesalahan yang harus diwaspadai : sebagian orang terkadang betul-betul ingin bertaubat dan bertekad bulat untuk tidak berbuat maksiat, namun hanya di bulan Ramadhan saja, setelah bulan suci ini berlalu dia kembali berbuat maksiat. Sebagaimana taubatnya para artis yang ramai-ramai berjilbab di bulan Ramadhan, namun setelah itu kembali ‘pamer aurat’ sehabis idul fitri.


Seharusnya, tekad bulat untuk tidak mengulangi perbuatan dosa dan berlepas diri dari maksiat, harus tetap menyala baik di dalam Ramadhan maupun di bulan-bulan sesudahnya.


Sisi lain yang harus mendapatkan porsi perhatian spesial, bagaimana kita berusaha membentengi puasa kita dari faktor-faktor yang mengurangi keutuhan pahalanya. Seperti menggunjing dan berdusta. Dua penyakit ini berkategori bahaya tinggi dan sedikit sekali orang yang selamat dari ancamannya.


Orang yang menahan lisannya dari ghibah dan matanya dari memandang hal-hal yang haram ketika berpuasa Ramadhan tanpa mengiringinya dengan amalan-amalan sunnah, lebih baik daripada orang yang berpuasa plus menghidupkan amalan-amalan sunnah, namun dia tidak berhenti dari dua budaya buruk tadi! Inilah realita mayoritas masyarakat, ketaatan yang bercampur dengan kemaksiatan.





 

Senin, 23 April 2012

Indonesia vs Belanda

Assalamu'alaykum! Hai-hai viewers semua! Ketemu lagi dengan saya!..
Mumpung lagi dapet inspirasi nih, pengen nulis ajah... :) Tapi ini cuma Opini saya loh, jadi mohon maaf jika menyinggung, ataupun salah besar. karena sekali lagi, ini cuma opini saya.

Umm, kalian tau kan di Indonesia itu banyak sekali gedung-gedung peninggalan Belanda yang masih kokoh berdiri. mulai dari Benteng, Stadhuis, dll. Gedung-gedung itu walaupun terlihat amat klasik dan "kuno" tapi saat diterpa gempa dan angin kencang gedung-gedung itu tetap kokoh berdiri. Ada yang tahu kenapa??? memang mungkin akan banyak jawaban seperti tentang bahan dasar bangunannya yang TOP, perawatan nya yang maksimal, dan lain-lain. Lalu bagaimana bisa Belanda "membuang-buang" uang hanya untuk membangun gedung yang kualitasnya terjamin dengan bahan dasar TOP dan perawatan maksimal di Indonesia padahal untuk membayar rempah-rempah dari petani Indonesia saat itu saja mereka membayar dengan harga yang lebih  renda dari harga pasar saat itu? Bukankah tujuan awal Belanda ke Indonesia itu adalah berdagang dan mencari rempah-rempah saja? Untuk apa mereka membangun gedung-gedung seperti itu??



Sekali lagi, ini hanya tanggapan saya. Menurut saya, sudah banyak diketahui kalau kolonial Eropa itu mempunyai semangat kolonialisme dan imperialisme yang tinggi serta semboyan 3G (Gold, Glory, Gospel) yang terus digalakkan saat itu. Berhubung di Indonesia ini sangat kaya akan SDA-nya terutama rempah-rempah yang sangat mereka butuhkan,  mereka pun tertarik untuk membangun kolonialisme dan imperialisme yang kuat di negara kita tercinta ini. Setahap demi setahap mereka lalui, memang banyak penolakkan dan penentangan serta pada akhirnya mereka kalah, tapi mereka mempunyai usaha, ilmu, dan ke"hebatan" yang patut diacungi jempol. Bayangkan Belanda saja sudah 3,5 abad memasang tegak spanduk kolonialisme di negara kita, apalagi jika dijumlah dengan Portugis, Inggris, Spanyol dll, bisa kita bayangkan berapa lama mereka sanggup bertahan dari perlawanan pejuang-pejuang kita??? yak, beratus-ratus tahun. Dan selama beratus-ratus tahun itulah mereka membangun anggapan, "AKU AKAN TINGGAL DI INDONESIA SELAMANYA, DAN JIKA AKU MATI, MASIH BANYAK PENERUSKU YANG AKAN TINGGAL DISINI DEMI KEJAYAAN NEGARAKU", memang terdengar angkuh, tapi itu justru membangun semangat mereka untuk tetap tinggal dan membangun kolonialisme dan imperialisme yang tinggi. Untuk membangun keduanya mereka membangun gedung-gedung yang kokoh, kuat, hebat, dan tak tertandingi, yang sanggup bertahan hingga lebih dari 400 tahun, yang masih sanggup kokoh berdiri. Dan satu hal, karena anggapan itu mereka benar-benar membangun Gedung-gedung secara kokoh, dan merawatnya agar mereka tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk melakukan perbaikan/pembangunan ulang hanya karena terjadi bencana, tentunya itu tanpa PENYELEWENGAN DANA PEMBANGUNAN.



Yah, kita berharap saja Indonesia  bisa mencontoh semangat "AKU AKAN TINGGAL DI INDONESIA SELAMANYA" bukan malah membangun semangat "AKU HANYA AKAN MEMPEROLEH JABATAN MAKSIMAL 2 PERIODE  JADI AKAN KUMANFAATKAN KESEMPATAN INI UNTUK MEMUPUK UANG".

Saya minta maaf jika opini saya kurang berkenan dihati para viewers . Tapi ini hanya pendapat saya. Jadi saya mohon maaf sekali lagi dan saya kembali ucapkan ini hanya opini saya, anak kelas 7 SMP yang belum tahu apa-apa.

Jumat, 20 April 2012

Mulai Coba Kenali Tempat Bersejarah yang tak diduga


Sebenarnya sangatlah banyak tempat-tempat bersejarah  yang sering kita sambangi, tapi tidak kita sadari bahwa tempat itu adalah tempat-tempat yang penuh dengan sejarah perjuangan para pahlawan yang berjuang demi tanah air kita tercinta, Indonesia. Bahkan, tanpa kita sadari, sebenarnya banyak sekali tempat di sekitar sekolah kita yang tercinta ini , SMPN 1 Godean, yang penuh dengan nilai sejarah perjuangan para pahlawan kita. Jadi, sebenarnya kita tidak perlu pergi jauh-jauh hanya untuk mencari tempat bersejarah.

1.       Lapangan TGP
Banyak orang selalu melewati tempat ini, tetapi tidak mengerti apa kepanjangan dari nama lapangan ini, TGP. Kepanjangannya adalah Tentara Geie Pelajar. Dahulu TGP (Tentara Genie Pelajar) adalah sebuah korps tentara yang anggotanya merupakan para pelajar tekhnik yang dibekali ilmu-ilmu kemiliteran dan turut berjuang dalam garis komando yang jelas. TGP melakukan perjuangan yang bersifat tekhnis. Mangapa? Karena kebanyakan anggotanya adalah para pelajar setingkat STM, dan merupakan suatu kesatuan zeni yang bergerak dalam bidang pembangunan jalan, jembatan dan infrastruktur lainnya. Oleh karena perjuangannnya itu nama TGP diabadikan menjadi nama lapangan ini dan juga nama sebuah monumen di Malang.

2.       Monumen Korps BRIMOB
Kita melancong sedikit ke Sedayu, Bantul. Lebih tepatnya di Sedayu bantul Yogyakarta dekat dengan stasiun Rewulu (sebelah selatan) sekitar 300 meter. Kita akan temukan sebuah monumen berbentuk badan kapal yang tinggi menjulang keatas langit. Namanya Monumen BRIMOB. Beberapa dari kita mungkin sudah mengenal monumen ini. Monumen ini dibuat untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur di medan perang sana.

3.       Selokan Mataram
Sudah tidak asing lagi mendengar namanya. Ketika melewati selokan mataram mungkin tidak terlintas di pikiran anda, bagaimana sejarahnya, kapan dibuatnya, atau siapa yang membuatnya. Selokan mataram dibangun pada masa penjajahan Jepang. Kala itu Jepang sedang menggalakkan Romusha. Raja Yogyakarta saat itu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX berusaha menyelamatkan warga Yogyakarta dari kekejaman Romusha.


Nah, ternyata banyak tempat bersejarah yg tidak kita duga bukan? Ayo kenali mulai sekarang!